Sabtu, 23 Juli 2016

PELESTARIAN BADAK SUMATRA DI KUTAI BARAT KALIMANTAN TIMUR

     anda pasti tahu hewan mamalia berbadan besar yang satu ini, ya, badak, Badak adalah mamalia darat terbesar  kedua di dunia setelah gajah,ada lima jenis badak yang masih bertahan di dunia ini yaitu :Badak Putih, Badak Hitam,Badak Sumatera,dan Badak Jawa,

Badak putih Afrika adalah jenis badak terbesar yang beratnya saja bisa melebihi dari tiga ton ( 3000 kg ),sedangkan jenis badak Sumatera adala badak terkecil yang beratnya tidak lebih dari delapan ratus kilo ( 800 kg ), badak banyak diburu karena di percaya cula badak dapat di gunakan untuk menyembuhkan penyakit, padahal tidak ada penelitian ilmiah yang membuktikan ini.
         Seperti nyang dimuat disitus Live scecience ,penelitian yang dilakukan di Ohio University, cula badak  sepenuhnya terbuat dari keratin.Jadi  mitos cula badak  dapat menyembuhkan penyakit,serta menambah daya seksual itu tidak benar,karena tidak dapat dibuktikan secara ilmiah.
         Sampai saat ini teridentifikasi melalui kamera jebak dan jejak tapak setidaknya terdapat 15 individu Badak Sumatera di tiga kantong populasi di wilayah Kabupaten Kutai Barat. Menurut drh. Dedi Candra, dari Taman Nasional Way Kambas, yang sedang berada di lokasi saat badak ditemukan dalam pit trap, kondisi kesehatan badak yang ditemukan dinyatakan mulai dapat menyesuaikan diri dan  jerat tali nylon di kaki kiri belakang sudah berhasil dilepaskan seluruhnya.
 
        Sejak Desember 2015, Tim Penyelamatan Badak Sumatera di Kabupaten Kutai Barat, yang dibentuk Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), telah bekerja untuk menyiapkan rencana translokasi badak di Kutai Barat.
 
         “Kami mengapresiasi kerja Tim yang telah berhasil menangkap salah satu badak di Kabupaten Kutai Barat. Ini adalah langkah yang memberi harapan dalam upaya kita menyelamatkan populasi Badak Sumatera di Kalimantan dan lebih jauh lagi menunjukkan komitmen Indonesia dalam upaya konservasi Tumbuhan dan Satwa Langka (TSL)”, ujar Siti Nurbaya, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, dalam Konferensi Pers di Manggala Wanabakti, Senin (21/03).
 
         Bupati Kutai Barat, Ismail Thomas, dalam kesempatan terpisah menyampaikan keberadaan badak di wilayahnya  menjadi kebanggaan masyarakat Kutai Barat. Ia sangat berharap, populasi badak yang diketahui sudah langka ini di Kalimantan bisa dijaga keberadaannya. “Pemerintah Kabupaten beserta seluruh elemen masyarakat siap mendukung upaya penyelamatan badak yang sejatinya menjadi bagian dari kehidupan masyarakat setempat.”
                                                 



BADAK INDONESIA YANG PALING TERANCAM

       Asia memiliki tiga jenis Badak,Badak India yang tersebar di India,serta Badak Jawa dan Badak Sumatera yang ada di Indonesia,dari tiga jenis Badak tersebut hanya Badak yang ada di Indonesialah yang  sangat terancam kepunahan,disebabkan oleh manusia yang secara liar terus memburu mereka,serta penebangan liar yang merampas habitat mereka.
         
BADAK SUMATERA ADALAH BADAK TERUNIK

Badak Sumatera adalah jenis badak terkecil namun unik,karena badanya berbulu  dan diduga sebagai badak yang paling purba dibandingkan dengan empat spisies badak lainya,pada tgl 23 juni 2012 se ekor bayi jantan badak Sumatera telah lahir di Taman Nasional Way Kambas Lampung,dan diberi nama : Andatu.

Andatu merupakan badak pertama yang dilahirkan diluar habitatnya,sejak upaya breeding conservation dilaksanakan di Asia sejak 124 tahun silam.Ancaman
Selama bertahun-tahun, perburuan badak Sumatera untuk diambil cula maupun bagian-bagian tubuh lainnya - biasanya dipercaya sebagai bahan obat trandisional - telah berakibat pada semakin berkurangnya populasi satwa tersebut. Saat ini, hilangnya habitat hutan menjadi ancaman utama bagia kelangsungan hidup badak Sumatera yang tersisa.

         Rusaknya hutan diiringi dengan berbagai aktivitas yang tidak berkelanjutan oleh manusia telah menyebabkan semakin terdesaknya populasi badak Sumatera menuju kepunahan. Dengan populasinya yang semakin kecil dan tingginya laju kerusakan hutan yang menyebabkan hutan terfragmentasi dalam kotak-kotak yang terisolir - maka, dalam beberapa kasus, badak Sumatera dilaporkan keluar hutan dan masuk ladang penduduk mencari makanan. Di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, ancaman utama terhadap habitat badak Sumatera adalah perambahan hutan menjadi kebun kopi dan tanaman pertanian lainnnya. Seiring dengan pembukaan hutan yang begitu cepat dan semakin terbukanya akses terhadap lokasi di dalam taman nasional, ancaman serius lainnya pun muncul: perburuan.

Upaya yang dilakukan oleh WWF       WWF bekerja di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) yang berlokasi di Propinsi Lampung dan Bengkulu dan merupakan salah satu dari areal konservasi penting bagi badak Sumatera yang tersisa di Sumatera. Diperkirakan sekitar 60-80 ekor badak Sumatera berada di taman nasional tersebut dan merupakan populasi terbesar kedua di dunia. Bersama dengan Departemen Kehutanan,  Balai Taman Nasional, fokus kegiatan WWF Indonesia di TNBBS mencakup upaya-upaya perlindungan habitat, pengelolaan kawasan, pengembangan masyarakat, advokasi dan kebijakan, serta pendidikan dan penyadartahuan.

           WWF bersama mitranya saat ini berupaya merehabilitasi habitat badak Sumatera di TNBBS khususnya di beberapa lokasi yang dikonversi secara ilegal untuk pengembangan perkebunan kopi dan beberapa produk pertanian lainnya. Beberapa pembeli dan pedagang biji kopi internasional saat ini bekerjasama untuk memastikan bahwa hanya kopi yang ditanam secara berkelanjutan yang masuk ke dalam rantai suplai kopi global mereka. Beberapa di antaranya juga bekerjasama dengan WWF untuk meningkatkan pendapatan petani di areal penyangga taman nasional dengan cara meningkatkan teknik produksi kopi mereka. Patroli bersama antara masyarakat dan jagawana setempat dalam menjaga kawasan juga sangat membantu upaya penyadartahuan masyarakat di desa-desa di sekitar taman nasional. Tujuan dari upaya ini adalah supaya kawasan di taman nasional yang telah menjadi kebun kopi dapat direhabilitasi sehingga dapat berfungsi kembali sebagai hutan habitat badak Sumatera.

         WWF juga membantu memperkuat upaya-upaya anti-perburuan satwa dilindungi di TNBBS. Tim patroli terlatih dikenal dengan nama Rhio Protection Unit (RPU) - yang dikelola oleh mitra LSM Yayasan Badak Indonesia dan International Rhino Foundation bersama dengan balai TNBBS - dengan dukungan dari WWF - secara regular berpatroli di areal-areal kunci di TNBBS dan terbukti efektif menstabilkan populasi badak Sumatera dari perburuan. Sejak tahun 2002, tidak pernah lagi ditemukan kasus perburuan badak Sumatera di TNBBS.
      nah, info di atas saya dapatkan dari situs-situs nasional, dengan maksud untuk menyebarluaskan info di atas, bagaimana kesadaran kita untuk melestarikan badak yang telah terancam punah tersebut, jangan lupa di bagikan ya info di atas,semoga bermanfaat dan terima kasih.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar