Sabtu, 30 Juli 2016

hah,populasi harimau sumatra kurang dari 400 ekor!!!

seperti yang kita ketahui, populasi harimau sumatra memang terus menurun beberapa dekade terakhir, berbagai upaya telah di lakukan oleh pemerintah dan komunitas pecinta alam agar populasi harimau sumatra dapat meningkat, namun hal itu seperti sia-sia,di karenakan ulah orang-orang yang tidak bertanggung jawab. berdasarkan informasi yang di dapat dari berbagai situs dan sumber bahwa populasi harimau sumatra kurang dari 400 ekor saja. harimau sumatra banyak di buru untuk di jual dikarenakan harganya yang sangat tingggi di pasar-pasar gelap.ancaman lain adalah berkurangnya luas hutan yang menyebabkan harimau sumatra sulit untuk mencari makan 
Habitat asli
Populasi Harimau Sumatera yang hanya sekitar 400 ekor saat ini tersisa di dalam blok-blok hutan dataran rendah, lahan gambut, dan hutan hujan pegunungan. Sebagian besar kawasan ini terancam pembukaan hutan untuk lahan pertanian dan perkebunan komersial, juga perambahan oleh aktivitas pembalakan dan pembangunan jalan. Bersamaan dengan hilangnya hutan habitat mereka, harimau terpaksa memasuki wilayah yang lebih dekat dengan manusia dan seringkali dibunuh atau ditangkap karena tersesat memasuki daerah pedesaan atau akibat perjumpaan tanpa sengaja dengan manusia.

Propinsi Riau adalah rumah bagi sepertiga dari seluruh populasi harimau Sumatera. Sayangnya, sekalipun sudah dilindungi secara hukum, populasi harimau terus mengalami penurunan hingga 70% dalam seperempat abad terakhir. Pada tahun 2007, diperkirakan hanya tersisa 192 ekor harimau Sumatera di alam liar Propinsi Riau.
 
upaya-upaya yang dilakukan oleh organisasi internasional dan pemerintah
WWF Indonesia bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia, industri yang mengancam habitat harimau, organisasi konservasi lainnya serta masyarakat lokal untuk menyelamatkan Harimau Sumatera dari kepunahan. Pada tahun 2004, Pemerintah Indonesia mendeklarasikan kawasan penting, Tesso Nilo, sebagai Taman Nasional untuk memastikan masa depan yang aman bagi keberadaan Harimau Sumatera. Tahun 2010, pada KTT Harimau di St. Petersburg, Indonesia dan 12 negara lainnya yang melindungi harimau berkomitmen dalam sebuah tujuan konservasi spesies ambisius dan visioner yang pernah dibuat: TX2 – untuk menambah kelipatan jumlah harimau sampai pada akhir tahun 2022, tahun Harimau selanjutnya.

Program Nasional Pemulihan Harimau Indonesia sekarang merupakan bagian dari tujuan global dan meliputi enam lansekap prioritas Harimau Sumatera ini: Ulumasen, Kampar-Kerumutan, Bukit Tigapuluh, Kerinci Seblat, Bukit Balai Rejang Selatan, dan Bukit Barisan Selatan.

WWF saat ini tengah melakukan terobosan penelitian tentang Harimau Sumatera di Sumatera Tengah, menggunakan perangkap kamera untuk memperkirakan jumlah populasi, habitat dan distribusi untuk mengidentifikasi koridor satwa liar yang membutuhkan perlindungan. WWF juga menurunkan tim patroli anti-perburuan dan unit yang bekerja untuk mengurangi konflik manusia-harimau di masyarakat lokal. 

semoga usaha-usaha yang mereka lakukan berjalan dengan baik, dan peran dari kita adalah mendukung apa yang mereka lakukan, agar harimau sumatra jauh dari kata kepunahan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar